Monday, December 24, 2012

#MENDEKAT KAN DIRI PADA SANG PENCIPTA#

 “Jika pintu antara dirimu dan apa yang kamu inginkan telah tertutup, mintalah bantuan dengan berdo’a. Karena do’a yang terucap dengan penuh kejujuran, akan membuka pintu-pintu yang tertutup”


Ciri-ciri tidak ikhlas dalam beramal: bila dipuji.. tambah semangat. Bila tidak dipuji.. kurang semangat. Jika dicela.. patah semangat.
Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.”
Dalam kesempatan lain beliau berkata, “Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”
“Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika amal itu benar tetapi tidak ikhlas, juga tidak diterima. Sehingga, amal itu harus ikhlas dan benar. Ikhlas jika dilakukan karena Allah Azza wa Jalla dan benar jika dilakukan sesuai sunnah.” Pendapat Fudhail ini disandarkan pada firman Allah swt. di surat Al-Kahfi ayat 110.
Karena itu, bagi seorang dai makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, sebutan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian si dai menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dai yang berkarakter seperti itulah yang punya semboyan ‘Allahu Ghayaatunaa‘, Allah tujuan kami, dalam segala aktivitas mengisi hidupnya.
 

Perjalanan hidup terkadang membawamu jatuh dlm berbagai kesulitan yg terasa begitu berat bagimu. Dadamu menjadi sesak. Bumi yg begitu luas terhampar menjadi sempit bagimu.
Jangan sampai keadaan ini membuat dirimu berputus asa..
Bersabarlah..
Ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dgn kesabaran. Jalan keluar beriringan dgn kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan
Hadapilah takdir Allah dengan ikhlas, bukan dengan bersedih dan gelisah, apalagi marah. Karena takdir Allah pasti terjadi. Berprasangka baik kepada Allah terutama dalam takdirnya, Kita harus pandai menyikapi hikmah dibalik semua keputusan Allah.
Sabar, usaha, doa, tawakkal dan nantikan jalan keluarnya
Orang yg cerdas hatinya, yg jernih pikirannya, yg yakin akan pertolongan Allah, yg sadar rahmat Allah itu luas, yg mengerti segalanya ada waktunya, maka ia tidak akan pernah merasa putus asa bila ditimpa kegagalan,keterpurukan, kesulitan hidup, kecemasan dan kegalauan yg melanda jiwa..
Justru ia akan berbaik sangka kpd Allah dengan terus berikhtiar lahir dan batin dan yakin Allah bersamanya utk menolongnya..
Yang mendatangkan kenikmatan dan kesedihan hanyalah Allah, Jadi, mengadulah segala keresahan dalam hidup kpd Allah, mengadulah segala kesusahan dan kesedihan yg menimpa kpd Allah karena hanya Dialah tempat untuk mengadu, hanya kpd Dialah tempat mengadu segala persoalan hidup yg dihadapi. Dialah yg mendatangkan dan kepada Dialah tempat utk kembali. Allah Maha Besar lagi Maha Mengetahui.
‘Dan mintalah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya..’ #QS. Al-Baqarah: 45
### kata mutiara cinta romantis – kumpulan kata-kata mutiara islami terbaru – kata mutiara cinta romantis islami – kata-kata mutiara bijak – kata mutiara islam yang menyentuh hati – kalimat mutiara bijak  ####
“Banyak orang membuang-buang waktunya untuk menonton TV, membaca koran, berbincang dengan keluarga dan teman-teman, akan tetapi jika disuruh menghafal Al Qur’an, shalat malam, atau menuntut ilmu, terasa malas dan berat. Mereka berkata, “Harta dan keluarga telah menyibukkan kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami”. Beralasan dengan kesibukan mengejar harta, keluarga, sakit, dan lain sebagainya padahal Allah menyeru, “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa ketika diserukan kepadamu, ‘Bergeraklah di jalan Allah!’, engkau justru bermalas-malasan. Apakah engkau lebih ridha dengan kehidupan dunia daripada di akhirat?” Maka bersungguh-sungguhlah!”


 Perjalanan menuju Allah, mau tidak mau harus dilalui seorang hamba dengan berbagai dosa dan kesalahan, yang dampak negatifnya dapat dihapus dengan taubat dan istighfar. Maka jagalah lisanmu agar selalu basah dengan kalimat, “Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Astaghfirullah”..............^--^



No comments:

Post a Comment